RINGKASAN ANIMASI FILM LUCA
Film
besutan animator Italia Enrico Casarosa ini mengisahkan persahabatan dua
monster laut abege. Yang ceritanya terinspirasi dari kehidupan masa kecil sang
sutradara. Yang kemudian ia padukan dengan unsur fantasi dari sebuah mitos dan
cerita rakyat yang berasal dari negaranya.
Sesuai
dengan momen rilisnya, Luca mengambil tema liburan musim panas yang ceria dan
penuh warna pada tahun 1950-an hingga 1960-an. Yang berlokasi di sebuah kota
kecil bernama Portorosso. Yang terletak di pesisir pantai yang indah di Italia.
Sesuai dengan judulnya, yang menjadi tokoh utama
dalam film ini adalah seekor monster laut muda. Yang baru berusia 13 tahun.
Yang bernama Luca Paguro (Jacob Trembley). Yang hidup bersama keluarganya di
bawah laut. Di dekat Portorosso.
Sepanjang hidupnya, dikisahkan, Luca selalu tertarik
pada dunia luar di atas laut. Namun, sang ibu, yang bernama Daniela (Maya
Rudolph), yang sangat protektif, selalu menentangnya. Karena para manusia
selalu berusaha untuk memburu dan menangkap monster-monster laut.
Pada
suatu ketika, Luca bertemu monster laut abege lainnya. Yang bernama Alberto
Scorfano (Jack Dylan Grazer). Yang sudah sering muncul ke permukaan laut.
Bahkan, ia lebih sering tinggal di daratan daripada di lautan. Bersama Alberto,
Luca kemudian nekat pergi ke Portorosso. Tentu saja, dengan menyamar sebagai
anak laki-laki manusia biasa.
FYI, setiap kali muncul di permukaan laut atau berada
di darat, para monster laut bakal berubah bentuk menjadi manusia. Namun, setiap
kali terkena air, tubuh mereka bakal kembali ke wujud yang semula.
Setibanya
di Portorosso, Luca dan Alberto bertemu dengan seorang gadis bernama Giulia
(Emma Berman). Kedua monster laut tersebut kemudian berteman dengannya. Lalu
mereka tinggal serumah bersama bokap Giulia. Seorang nelayan bertangan buntung.
Yang sekaligus mantan pemburu monster laut. Yang bernama Massimo Marcovaldo
(Marco Barricelli).
Singkat cerita, Luca, Alberto, dan Giulia kemudian bersiap
untuk mengikuti perlombaan Triathlon (berenang, makan, dan bersepeda). Yang
berhadiah sejumlah uang. Jika menang, Luca dan Alberto ingin menggunakan
uangnya untuk mewujudkan impian mereka: Membeli sebuah skuter Vespa. Untuk
bertualang keliling dunia.
Namun, di Portorosso, ada seorang juara balapan lokal yang jahat dan licik. Yang bernama Ercole Visconti (Saverio Raimondo). Yang menjadi musuh bebuyutan Giulia dalam lomba-lomba musim panas sebelumnya. Keberadaan Ercole membuat upaya Luca dan Alberto untuk memenangkan lomba Triathlon menjadi sulit.
Btw,
meski kisah film Luca ini ber-setting antara tahun 1950-an dan 1960-an, desain
kota kecil Portorosso, yang terletak di pinggir laut, terinspirasi dari
rancangan dan seni khas dekade 1970-an hingga 1980-an. Karena era tersebut
dianggap mewakili masa emas pop culture Italia.
Untuk mendesain Portorosso, tim produksi dari Pixar
sempat mengunjungi pesisir Italia di kawasan Genoa pada 2016 dan 2019. Selain
itu, mereka juga mengamati lingkungan pantai dan suasana bawah lautnya. Sebagai
bahan referensi untuk mendesain latar animasi dalam film Luca ini.
Sementara
itu, tema sea monster memang sengaja dipilih oleh Pixar karena pesisir Italia
terletak di Laut Tengah. Di kawasan Mediterania tersebut, sejak dulu, banyak
tersebar mitos dan legenda tentang monster laut. Yang diceritakan oleh para
nelayan lokal secara turun-temurun.
Selain mendesain Portorosso, yang juga rumit adalah
merancang penampakan monster laut. Sebagai inspirasi tambahan, tim animasi
Pixar mendesain penampakan karakter Luca dan Alberto, dalam wujud sea monster,
sesuai dengan iguana laut.
Dalam menampilkan sosok Luca dan Alberto, salah satu
proses yang tersulit adalah membuat perubahan wujud dua monster laut tersebut
menjadi manusia. Menurut supervisor karakter Beth Albright, tantangannya adalah
bagaimana membuat shapeshifting tersebut terlihat mulus dan rapi.
Setelah itu, proses selanjutnya adalah mencari pengisi suara
Luca dan Alberto. Yang menjadi dua karakter utama dalam film ini. Tim produksi
Pixar kemudian menjatuhkan pilihan mereka kepada dua aktor cilik: Jacob
Trembley dan Jack Dylan Grazer.
Tema persahabatan dan petualangan musim
panas yang diangkat oleh Luca memang sangat sederhana. Tidak seberat film-film
animasi Pixar sebelumnya. Seperti Soul, misalnya. Yang menyuguhkan tema
afterlife dan tujuan hidup. Yang cukup sulit dicerna oleh anak-anak itu.
Namun, meski sederhana, kisah persahabatan dan petualangan yang disuguhkan oleh Luca cukup solid dan heartwarming. Dengan menampilkan warna-warna yang cerah dan ceria, film berdurasi 100 menit ini dapat menghibur penonton yang sedang membutuhkan kegembiraan dalam hidupnya. Tidak ada yang galau dan baper dalam film ini. Kisahnya ditutup dengan happy ending.
Referensi : https://edwindianto.wordpress.com/2021/06/26/review-film-luca-2021/
Komentar
Posting Komentar